Kesempatan akhir pekan dimana sang ayah libur dari aktifitas bekerja adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu. Begitu juga dengan kami yang selalu excited menjalani akhir pekan.
Beberapa pekan lalu, kami sudah jauh-jauh hari merencanakan berkunjung ke İslamic Bookfair (İBF) yang diadakan setahun sekali di Senayan, Jakarta. İBF tahun ini dilaksanakan pada tanggal 14-18 Agustus 2024.
İsamic Bookfair adalah sebuah event pameran buku-buku İslami yang melibatkan ratusan penerbit di İndonesia. Namun, ternyata tidak hanya pameran stand buku saja, terdapat juga stand fashion, travel umroh dan sekolah yang menyediakan informasi pendaftaran untuk tahun ajaran baru.
Sebagai keluarga yang membangun kecintaan terhadap dunia literasi, event ini tentu sangat menarik. Melihat ribuan judul buku dengan beragam jenis fiksi dan non fiksi begitu memanjakan mata.
Kami sekeluarga mendatangi Senayan menggunakan mobil pribadi, tetapi jika teman-teman mau menggunakan trasportasi umum, bukan pilihan yang sulit, kok. Bisa menggunakan kereta Commuterline, Transjakarta, MRT, dan transportasi lainnya yang mudah dijangkau dari wilayah kalian.
Sebelum masuk, pengunjung akan dimintai tiket yang sudah dibeli melalui online atau on the spot. Tidak perlu khawatir jika belum memiliki tiket karena beli mendadak pun tidak perlu mengantri lama, panitia menyediakan loker tiket dengan banyak.
Harga tiket cukup terjangkau yaitu Rp 10.000 untuk pelajar (8 tahun ke atas) dan Rp 15.000 untuk umum. Buka jam 08.00-22.00 sepuasnya tidak dibatasi waktu berkunjung.
Hari Terakhir İBF
Hari terakhir İBF sangat padat membuat kami yang membawa empat orang anak cukup repot, tetapi tidak mengurangi rasa antusias untuk berburu buku yang menarik.
Jika dipikir-pikir sebetulnya simpel saja dengan membeli buku secara online. Tetapi, ada kepuasan tersendiri ketika sepanjang pandangan mata melihat ribuan buku bertumpuk, berikut menghirup aroma khas dari kertas-kertas.
Ditengah padatnya sepanjang stand, kami sebagai orangtua berusaha lebih extra menajamkan konsentrasi untuk menjaga empat orang anak dengan usia beragam. Anak pertama usia 12 tahun, kedua 9 tahun, ketiga 5 tahun, dan paling kecil masih bayi 2 bulan.
Namun, berusaha tetap enjoy menjelaskan berbagai buku menarik apa saja yang bisa direkomendasikan kepada anak-anak. Ada banyak pilihan seperti buku komik, novel, atau buku yang menunjang tema pembelajaran.
Ada beberapa tips bagi orangtua yang akan berkunjung ke İBF di hari terakhir:
1. Persiapkan informasi dari hari sebelumnya terkait peta/denah gedung, agar memudahkan untuk mencari no stand yang dituju ditengah padatnya para pengunjung.
2. Bekali pengetahuan anak-anak terkait keamanan diri agar selalu waspada dan fokus sehingga tidak terpisah dengan keluarga.
3. Mempersiapkan list buku yang akan dibeli sehingga memiliki patokan jumlah buku yang akan dibeli, untuk menghindari kebingungan diantara ribuan pilihan judul buku. Selain itu, menjadi rem jika kalap membeli buku melebih budget.
4. Sebelum berkeliling dari stand ke stand pastikan persediaan air minum cukup dan kondisi diri prima tidak sedang ingin ke toilet, mengingat jumlah pengunjung yang banyak sehingga antrian sangat mengular.
5. Anak lima tahun kebawah sebaiknya menggunakan stroller supaya memudahkan orangtua menjaga mereka, selain itu anak tidak mudah capek menyusuri stand yang sangat luas selama berjam-jam.
Kira-kira, apalagi ya tips yang bisa dipersiapkan?
Hal Menarik di İBF
Bagi para pecinta buku, tempat ini menjadi ajang healing sekaligus pusing, hehe.. Bagaimana tidak pusing, banyak sekali diskon buku yang membuat jiwa meronta. Antara 20% hingga 90% diskon yang dipajang besar-besar tergantung jenis buku dan penerbit, bahkan ada buku yang dibandrol hanya lima ribu rupiah saja.
Di sana terdapat dua panggung acara yang menyediakan kegitan menarik seperti diskusi dari para penulis, editor, tokoh, pentas seni, lomba, dan banyak acara menarik lainnya.
Bagiku, hal menarik yang menyenangkan adalah bisa bertemu langsung dengan penulis favorit sehingga para pengunjung bisa langsung meminta tandatangan dan berswafoto. Jika penulis tersebut termasuk easy going, tak jarang mereka mengajak ngobrol yang membuat kita semakin termotivasi.
Jika lelah berkeliling, di sana disediakan tempat foodcourt untuk mengisi energi dengan beragam pilihan makanan dan miuman dengan harga yang cukup terjangkau. Namun, tempat duduk sangat terbatas sehingga peelu mencari tempat nyaman untuk anak-anak. Kami mendapatkan tempat di sisi gedung keluar meskipun harus rela lesehan, sekaligus dapat tempat untuk charger gawai secara gratis.
Jika memasuki waktu Shalat, tidak perlu khawatir karena tersedia mushala atau masjid yang bisa digunakan untuk beribadaha, dilengkapi toilet dan tempat berwudhu.
Penutup
Secara keseluruhan event ini sangat menarik dan bisa menjadi rekomendasi untuk wisata edukasi bersama keluarga, sebagai bentuk menanamkan kecintaan terhadap dunia literasi khususnya membaca.
Hal ini sebagai upaya meningkatkan minat baca di circle keluarga kecil. Menurut survey yang dilakukan UNESCO, di İndonesia minat baca masih sangat rendah diangka 0.001%. Artinya diantara 1.000 orang İndonesia, hanya 1 orang saja yang memiliki kegemaran dalam membaca buku.
Sampai berjumpa di event İslamic Bookfair tahun depan.
Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFİ supported by BRİ.